Cita-cita menjadi apoteker terwujud apabila Anda berusaha keras untuk mempelajari setiap teori dan praktik yang dilakukan. Dalam hal ini, banyak yang berpikir bahwa tugas apoteker hanyalah sebatas peracik obat. Padahal, tugas dari profesi ini justru lebih spesifik lagi daripada hanya meracik obat saja.
Dalam dunia farmasi dikenal istilah Dispensing yang mungkin tidak dipahami oleh orang awam. Namun, ini merupakan rangkaian tugas apoteker sejak diterimanya resep obat hingga penyerahan obat tersebut kepada pasien yang bersangkutan.
Mengulik Sekilas Tentang Dispensing
Ketika melakukan Dispensing Anda butuh fokus yang bagus agar tidak membuat kesalahan yang sangat fatal. Namun, tugas Dispensing ini meliputi apa saja ya?
Penyiapan Obat Sesuai Resep dari Dokter
Hal pertama yang dilakukan ketika Dispensing ialah menyiapkan obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter. Dalam hal ini Anda harus benar-benar memahami apa yang dituliskan oleh dokter bersangkutan supaya tidak salah.
Selain obat dengan resep dokter, hal ini juga meliputi pelayanan pemberian obat tanpa resep seperti misalnya obat bebas terbatas dan lain sebagainya. Saat melakukan penyiapan obat, Anda harus memperhatikan betul mengenai tanggal kadaluarsa, nama obat, hingga keadaan fisiknya agar tidak keliru.
Meracik Obat Saat Dibutuhkan
Menjadi apoteker artinya Anda juga harus siap apabila ada ketentuan untuk melakukan peracikan obat melalui resep yang diberikan oleh dokter. Hal ini kadang tidak bisa dihindari sama sekali.
Walaupun saat ini praktik peracikan obat sudah jauh lebih menurun, tetap saja ketika benar-benar dibutuhkan Anda harus memperhatikan alat racik yang dipakai apakah sudah sesuai dengan standar atau tidak.
Memberikan Etiket Obat
Dispensing juga meliputi pemberian etiket yang baik dan benar kepada pasien. Pemberian etiket juga disesuaikan dengan kategori obat sehingga Anda jangan sampai keliru melakukannya.
Dalam pemberian etiket obat ini, setidaknya ada beberapa informasi yang harus dimuat seperti nama dan kegunaan obat, nama pasien, dosis serta aturan pakai. Kemudian juga memuat keterangan seperti anjuran “kocok dahulu” untuk obat suspensi/emulsi. Serta keterangan “habiskan” untuk jenis antibiotik.
Wajib Pemeriksaan Ulang
Jangan melupakan aturan ini di mana Anda harus melakukan pemeriksaan ulang sebelum menyerahkan resep kepada pasien. Setidaknya Anda harus memastikan kesesuaian penulisan etiket dengan resep serta memastikan kondisi fisik obat dalam keadaan benar-benar bagus.
Selain itu periksa juga apakah jumlah obat yang akan diberikan dengan yang ada di resep sudah benar atau belum. Sebab jika salah karena kurangnya ketelitian maka dapat membahayakan kondisi pasien itu sendiri.
Proses Penyerahan Sambil Memberikan Informasi
Hal terakhir dari Dispensing ialah melakukan proses penyerahan sembari Anda memberikan informasi kepada pasien. Adapun untuk informasi yang diberikan ini sesuai standar pada umumnya.
Mulai dari cara penggunaan obat, manfaat, makanan serta minuman yang dihindari, efek samping, dosis/aturan pakai obat tersebut, sampai cara penyimpanan yang baik agar obat tidak rusak.
Tugas seorang apoteker sangatlah tidak mudah dan menuntut ketelitian. Maka dari itu Anda harus sangat maksimal dalam memberi pelayanan dan meng-upgrade ilmu serta wawasan yang dimiliki.
Bergabung dan berdiskusi dengan ahli farmasi di Indonesia lainnya melalui pafimarisa.org bisa jadi hal yang sangat bermanfaat untuk terus menambah pengetahuan Anda di bidang ini supaya Anda tidak ketinggalan berbagai informasi yang terjadi dalam dunia farmasi.
Organisasi PAFI atau pafimarisa.org selalu berkomitmen dalam meningkatkan dan memajukan ilmu farmasi di Indonesia agar menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat untuk masyarakat luas.